Release Date
|
: 8 February 2013 (Australia)
|
Format | Size
|
: MKV | Size: 700MB
|
Genre |
: Drama | Thriller | War
|
Casts
|
: Saskia Rosendahl, K.Peter Malina, Nele Trebs
|
Quality
|
: BluRay 720p
|
Duration
|
: 01:08:16
|
Resolution
|
: 1280×688 | Screen Shot
|
Subtitle
|
Ketika perang dunia kedua terjadi dan merenggut banyak korban
jiwa, ketika wilayah Jerman telah terpecah menjadi beberapa bagian dan berada
dibawah kendali Amerika, Rusia, Inggris, hingga Prancis, disaat suasana duka
semakin menyelimuti rakyat Jerman akibat kematian Hitler, kebahagiaan dari
seorang wanita muda bernama Lore juga ikut terenggut. Dibawah kondisi mencekam
akan timbulnya peperangan, Lore terpaksa melintasi hutan dan sungai sejauh
ratusan kilometer untuk menyelamatkan keluarganya.
Ayah Lore yang merupakan anggota nazi, dan sedang berada di
dalam ancaman penangkapan. Untuk menyelamatkan nyawanya, Lore (Saskia Rosendahl) beserta empat saudaranya terpaksa
meninggalkan kediaman mereka, berusaha bertahan hidup dan mencoba melintasi
900km penuh bahaya, dari bertemu mayat yang telah membusuk, meminta bahan
makanan kepada penduduk sekitar dengan memanfaatkan benda yang mereka miliki,
hingga bertemu seorang pria asing yang mengaku sebagai seorang Yahudi bernama Thomas (Kai Malina), sembari terus
memupuk asa untuk menuju kediaman nenek mereka.
Mungkin film ini dapat menggambarkan secara jelas apa yang
dinamakan "pondasi menentukan konstruksi". Dengan mengusung tema
peperangan berbalut thriller, sejak awal Lore sudah mampu untuk menjadikan saya
merasakan suasana mencekam yang berujung timbulnya rasa cemas terhadap tokoh
dalam cerita. Melalui beberapa clue kecil yang dengan durasi singkatnya, Lore
justru mampu menaikkan serta menurunkan tensi cerita, dan itu bekerja dengan
efektif.
Cate Shortland dapat dikatakan sukses di debut layar
lebarnya. Screenplay yang dia (dan Robin Mukherjee) adaptasi dari The Dark Room karya Rachel Seiffert ini mampu tampil menarik sejak awal hingga akhir.
Lore menjelaskan secara singkat, padat, dan jelas apa yang ingin dia tampilkan
kepada anda lewat premisnya yang sederhana itu. Lore seolah tak mau tampil
terlalu cerdas dari segi cerita, tidak menawarkan penceritaan yang rumit dan
memaksa anda berpikir lebih dalam. Anda cukup tahu inti ceritanya, dan setelah
itu anda akan diajak untuk "berdansa" bersamanya, dipompa naik dan
turun hingga akhir, seperti apa yang pernah diberikan oleh Barbara